RSS Subscription

Subscribe via RSS reader:
Subscribe via Email Address:
 
Featured Post

Ribuan Warga Jerman Masuk Islam

Posted By Taufik Hidayat On 09.36 1 komentar

dakwatuna.com – Penodaan dan penistaan terhadap Islam terjadi di banyak negara di Barat. Tak terkecuali di Jerman. Penodaan dalam beragam bentuk dan cara, terbaru adalah drama “ayat-ayat setan”. Sebagaimana yang lain, drama ini juga menebar kebencian dan penodaan terhadap Islam.

Namun, pada waktu yang bersamaan justeru banyak warga negara Jerman yang masuk Islam, berbondong-bondong, dari hari ke hari.

Pekan lalu menjadi saksi, seorang Penulis sekaligus Wartawan kelahiran asli Jerman bernama Hendrik Bruder (61 th), yang sebelum-sebelumnya terkenal memojokkan Islam dan umatnya, masuk Islam. Masuk Islamnya dia boleh dibilang mendadak…. Dia berkomentar : “Dengarlah, saya telah memeluk Islam.”

Setelah terjadi pergolakan bantin yang hebat selama bertahun-tahun, karena interaksi dan diskusi intens yang ia lakukan dengan seorang Iman Masjid Ridha di Nicola.

Statemen ia setelah masuk Islam, “Saya tidak meninggalkan agama, saya justeru kembali pada hakekat agama yang benar, yaitu Islam. Karena Islam agama fitrah, semua anak manusia dilahirkan dalam kondisi demikian.” pungkasnya.

Cerita masuknya warga negara Jerman tidak hanya kali ini saja. Pada tahun sebelumnya, ribuan warga asli Jerman kembali pada pangkuan Islam. Pada tahun 2007 saja terhitung seribu orang masuk Islam, demikian diakui oleh Menteri Dalam Negeri Jerman.

Sebuah Pusat LSM Islam menyebutkan dari tiga juta empat ratus (3,4 juta) penduduk muslim di Jerman, lima belas ribu (15 000) di antara penduduk Asli Jerman.

Sebuah survai yang dilakukan oleh berbagai media massa di Jerman memaparkan, bahwa antara tahun 2004 dan 2006 merupakan jumlah terbanyak warga Jerman yang masuk Islam, sekitar tiga ribu (3000) laki-laki dan perempuan. Survai tersebut juga menambahkan bahwa jumlah itu naik tiga kali lipat dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Sebuah perguruan tinggi Islam di Jerman menyebutkan bahwa di tahun 2006 warga Jerman yang masuk Islam berjumlah empat ribu orang (4000), dibandingkan tahun 2005, hanya seribu (1000) orang. Salim Abdullah, Direktur Perguruan Tinggi Islam itu menyebutkan, “Delapan belas ribu warga asli Jerman telah masuk Islam.”

Penodaan dan penistaan yang dialamatkan pada Islam dan kaum muslimin yang terjadi di Barat, merupakan rahasia dan pemicu masuknya warga negara Jerman pada agama Islam.

“Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.” Ali Imran:54. (it/ut)

Sumber : dakwatuna.com

Dua Warga Amerika Ditangkap Dengan Tuduhan Bantu Al Qaida

Posted By Taufik Hidayat On 09.31 1 komentar

NEW YORK (voa-islam.com): Dua warga Amerika Serikat dituntut dengan tuduhan memberikan bantuan komputer dan bantuan lainnya kepada Al Qaida, demikian penuntut federal di New York, Jumat (30/5).

Wesam El-Hanafi, 33, dan Sabirhan Hasanoff, 34, dituduh dalam dakwaan juri berkonspirasi "untuk memberikan bantuan material atau sumber ... kepada organisasi teroris asing, yaitu Al Qaida".

Kedua orang itu adalah warga AS dan tinggal di Brooklyn, New York, sementara Hasanoff juga memegang kewarganegaraan Australia.

Kantor jaksa AS di Manhattan itu mengatakan, kedua orang tersebut akan tampil di pengadilan di Virginia Jumat malam tapi akan diadili di New York, tempat kejahatan diduga dilakukan.

Mereka dituduh memberi Al Qaida "antara lain nasehat dan bantuan komputer, pelayanan, dan mata uang, mengetahui bahwa Al Qaida telah terlibat dan terkait dalam kegiatan teroris".

Dakwaan itu mengatakan bahwa pada Februari 2008 El-Hanafi "telah melakukan perjalanan ke Yaman, tempat ia bertemu dengan dua anggota Al Qaida yang mengajarinya mengenai langkah-langkah keamanan operasional dan mengarahkannya untuk melakukan tugas itu".

Hasanoff, kata dakwaan itu, telah menerima 50.000 dolar dari seorang sesama konspirator AS yang tak disebutkan namanya dan juga memerintahkan agar sesama konspirator itu tidak melakukan perjalanan yang tidak perlu agar supaya menjaga halaman-halaman dalam paspor AS-nya baru untuk dicap dan membuat paspor itu lebih berharga bagi Al Qaida.

Ketika di New York pada 2008, Hasanoff "melakukan tugas untuk Al Qaida" dan tahun berikutnya ia diduga telah membeli tujuh arloji digital Casio di Internet untuk Al Qaida, kata dakwaan itu.

Tidak jelas untuk apa arloji-arloji itu dibeli.

Kedua orang itu tampaknya tidak terkait dengan kasus besar sekitar imigran Afghanistan Najibullah Zazi, yang mengaku berkonspirasi untuk membom New York.

[za/eb]

Sumber : voa-islam

Uskup Perancis: Kenapa Masjid Penuh dan Gereja Kosong?!

Posted By Taufik Hidayat On 09.29 1 komentar

dakwatuna.com - Paris, setelah kurang dari satu bulan adanya warning dari salah seorang pendeta Vatikan, berupa issu apa yang mereka sebut sebagai “Islamisasi Eropa”, di Perancis diadakan kegiatan Pertemuan Akbar Umat Masehi di bawah koordinasi Gereja Katholik, dengan agenda mengkaji Islam, upaya pengenalan Islam, sejarah dan peradabannya. Di tengah-tengah pertanyaan yang sering dilontarkan oleh beberapa uskup, tentang sebab kenapa masjid selalu penuh dengan orang shalat, sedangkan gereja kosong dari orang beribadah di Eropa secara umum.

Gereja Katholik merasa perhatian dengan adanya fenomena tersebar dan meluasnya Islam, berkembangnya pemeluk agama Islam secara pesat di Perancis dan Eropa.

Yang membuat mereka tambah heran adalah, tempat diadakannya kegiatan itu, ternyata melewati sebuah masjid kecil yang penuh dengan jama’ah Jum’atan. Di situ dikumandangkan khutbah dan selanjutnya didirikannya shalat Jum’at.

Perhelatan akbar itu diikuti sekitar 40 uskup dari seluruh penjuru Perancis. Salah seorang uskup berkomentar, bahwa pertanyaan seputar berkembangnya Islam secara pesat sudah ada semenjak beberapa tahun lalu, dan pentanyaan itu adalah, apa rahasia masjid penuh di Perancis, berbeda sama sekali dengan kondisi Gereja yang malah dijauhi?!

Sekularisasi… Adalah Sebabnya

Kajian seputar mengapa orang Perancis meninggalkan gereja, telah diungkapkan oleh seorang uskup, Michal. Ia berkata: “Fenomena ini bukanlah hal baru, karena ini berkaitan erat dengan sejarah permusuhan panjang antara negara dan gereja, di mana dalam banyak periode yang panjang, gereja dipinggirkan peranannya dalam kehidupan secara umum.”

Sebagaimana juga masyarakat Perancis lebih cenderung sekular, memisahkan agama dengan kehidupan atau negara.

Para peserta sepakat bahwa masjid-masjid di Perancis mejadi bukti penerimaan luar biasa masyarakat Perancis, dan itu tidak hanya dari kalangan imigran, justeru banyak juga dari orang-orang Perancis asli dari generasi ke dua atau ke tiga, yang mereka sama sekali tidak bisa berbahasa Arab.

Data statistik resmi Pemerintah Perancis menyebutkan bahwa jumlah orang yang kembali dan masuk ke agama Islam di Perancis sampai sekarang ada lima puluh (50) ribu orang, sedangkan total muslim Perancis ada enam (6) juta jiwa.

Pelataran Sebagai Bukti

Bukti jelas bahwa masjid mendapat penerimaan yang luar biasa dari masyarakat Perancis adalah tidak tertampungnya jama’ah shalat Jum’at di masjid, sehingga harus digelas tikar dan sajadah sampai ke luar area masjid, dan ini kadang menyulitkan samping kiri-kanan lingkungan masjid.

Haji Mamdu Ibrahim, salah seorang pengelola masjid “Al Fath” mengatakan bahwa setiap hari Jum’at kami harus menggelar tikar di luar area masjid dikarenakan jumlah jama’ah shalat Jum’at tidak tertampung lagi. Kondisi ini menyebabkan pemilik tempat sekitar masjid komplain.”

Ketua Persatuan Organisasi-organisasi Islam di Perancis, Ibriz menguatkan bahwa, “Tidak diragukan lagi adanya penerimaan luar biasa terhadap Islam di Benua Eropa, ini menandakan bahwa Islam sangat diterima dan mampu meyakinkan masyarakat, meskipun Islam sendiri diterpa issu penodaan dan pelecehan.”

Jumlah masjid di Perancis sekitar seribu lima ratus (1500) masjid. Data dari organisasi muslim di Perancis menunjukka bahwa jumlah umat Islam di Benua Eropa mendekati tiga puluh delapan (38) juta muslim Eropa, sekitar sepuluh persen (10%) total penduduk Eropa. (io/ut)

Sumber : dakwatuna.com

Pertama Kali di Perancis : Iklan Makanan Halal Tampil di TV

Posted By Taufik Hidayat On 09.25 0 komentar

Untuk pertama kalinya, makanan halal beriklan di saluran televisi swasta yang paling banyak ditonton di Perancis, hal ini membuktikan semakin kuatnya daya beli umat Islam di negeri ini.

"Meskipun orang-orang berpuasa pada siang hari, umat Islam cenderung untuk makan lebih banyak - dan lebih baik - ketika mereka bisa makan selama bulan Ramadhan ini, yang mana secara tradisional merupakan periode puncak kegiatan konsumen," kata Abbas Bendali, Direktur Conseil Solis seorang konsultasi pemasaran etnis di Paris, mengatakan kepada majalah Time pada Rabu kemarin (2/9).

Pemilik Panzani, yang berbasis di Lyon dengan merek dagang "Zakia Halal" telah menggelontorkan 430.000 Dollar untuk mempromosikan makanan Halal kepasaran secara massif lewat saluran televisi swasta terbesar di Perancis.

Dalam iklan tersebut ditampilkan sepasang anak muda Muslim yang sedang berbelanja di sebuah supermarket yang sedang mempromosikan daging halal, termasuk lasagna, ravioli, paela, daging sapi, bourguignon dan kue pai dari daging domba.

Promosi iklan ini di mulai sejak tanggal 17 Agustus lalu, beberapa hari sebelum masuknya bulan suci Ramadhan.

"Zakia memilih waktu yang tepat karena masyarakat cenderung melihat tersebu waktu di bulan Ramadhan sangat singkat, dan akan menggunakan waktu t untuk mempersiapkan sajian makanan dengan makanan segar untuk dimakan," catat Bendala.

Jajak pendapat yang baru-baru ini dilakukan oleh badan Ifop mengatakan 70 persen dari umat Islam di Perancis yang diperkirakan berjumlah 7 juta akan melaksanakan puasa pada bulan Ramadhan tahun ini.

Sambutan yang baik

Tanpa diduga, promosi makanan halal yang pertama kali di saluran televisi Perancis tersebut mendapat sambutan yang positif, termasuk dari media, dan dapat meredakan beberapa ketegangan yang tumbuh di negara sekuler Perancis yang memiliki umat Islam minoritas terbesar di Eropa.

"Begitu banyak hal-hal negatif yang disematkan kepada umat Islam akhir-akhir ini, namun ada kepuasan batin bahwa iklan produk makanan Halal dapat disambut secara positif oleh masyatakat," kata Bendali.

Umat Islam menjadi sorotan dalam beberapa pekan terakhir terkait kontroversi penggunaan burqa, pakaian longgar yang menutupi tubuh dari kepala hingga ujung kaki. Dan bulan lalu seorang muslimah di tolak di kolam renang umum karena mengenakan Burqini.

Namun reaksi terhadap produk makanan Halal Zakia dipandang sebagai permulaan baru dan melegakan bagi umat Islam Perancis.

"Setelah bertahun-tahun umat Islam dipaksa untuk berintegrasi ke dalam budaya dan masyarakat Perancis, namun sekarang umat Islam Perancis mengartikan reaksi terhadap iklan makanan Halal ini sebagai tanda bahwa integrasi akhirnya mungkin akan bekerja di kedua arah," kata Bendali.

"Tampaknya Perancis mulai menganggap sesuatu seperti makanan halal sebagai bagian dari percampuran baru dalam budaya masyarakat Perancis.(fq/iol)

Sumber : eramuslim.com

Militer Prancis Masuk Islam

Posted By Taufik Hidayat On 09.22 0 komentar

dakwatuna.com - Survei yang dilakukan sebuah tabloid di Perancis akhir tahun 2006 mengatakan, bahwa jumlah pemeluk baru agama Islam dari warga negara Perancis asli mencapai enam puluh ribu (60 000) orang.
Mereka masuk Islam karena dorongan cinta dan takjub terhadap agama ini, atau karena pergulatan panjang dan kajian mendalam tentang ajaran agama ini. Mayoritas dari mereka pemuda kota yang berpendidikan dan modern.

Survei ini juga menegaskan bahwa warga asli yang masuk Islam berasal dari kelas sosial dan profesi yang beragam. Mereka berasal dari kelompok pemikiran, madzhab dan agama yang berbeda. Ada yang sebelumnya Sekuler, Budha, Katolik dan lainnya. Sebagaimana survei ini menambahkan, bahwa peran menonjol yang dimainkan oleh komunitas muslim dan organisasi dakwah di tengah masyarakat Perancis.

Kelompok dari militer juga banyak yang masuk Islam, lebih dari 3% pemeluk Islam di Perancis adalah seorang tentara.

Sebagaimana daerah “Aisun” sebuah wilayah di Perancis bagian selatan merupakan jumlah terbesar warga yang masuk Islam.

Sekitar seribu atau dua ribu (1000 – 2000) orang di wilayah ini masuk Islam. Mereka masuk Islam lima puluh tahun yang lalu, ketika etnis Maghribi masuk ke Perancis. Antara dua sampai tiga (2-3) orang masuk Islam setiap pekannya.

Dari jumlah penduduk yang masuk Islam itu, kelompok pemuda menempati jumlah teratas, laki-laki mencapai 83%, sedangkan wanitanya hanya 17% saja.

Faktor yang menjadikan warga Perancis masuk Islam adalah, pertemanan, yaitu pertemanan warga muslim dengan non muslim. Umat Islam dikenal sangat toleran, memiliki akhlak yang baik, taat beragama, shalat lima waktu, tidak minum khamer dan tidak melakukan tindak kejahatan pidana.

Radio “Suara Perancis” memainkan peranan yang sangat penting di dalam proses masuknya warga Perancis kepada Islam. Direktur bagian Acara radio ini, Sami Abdus Salam mengatakan, siaran radio ini sasarannya untuk komunitas muslim yang berada di masyarakat Perancis, berupa nasehat, arahan, dsikusi, dialog seputar permasalahan sosial dan keagamaan, selama delapan belas (18) jam secara live.

Dari hasil siaran itu, banyak dari kalangan pemuda muslim, sekitar 99% tidak mau makan daging babi. Selain itu, bertambahnya orang yang masuk Islam setiap hari dari warga asli Perancis, karena mereka melihat keadilan Islam yang disiarkan melalui radio.

Jumlah populasi umat Islam di Perancis lebih dari enam (6) juta orang, 10% dari total jumlah penduduk Perancis. Mereka mempunyai jumlah suara dalam pemilu sebesar satu koma delapan juta (1,8 Juta) suara. Mereka berasal dari lima puluh tiga (53) negara yang berbeda, dan dua puluh satu (21) bahasa yang berbeda. Keturunan Al Jazair termasuk yang paling dominan.

Sebuah kajian memprediksikan bahwa jumlah umat Islam akan semakin bertambah tiga kali lipat sampai tahun 2020, sekitar dua puluh (20) juta warga muslim, disebabkan populasi mereka yang cepat dan besar, banyak pendatang muslim dan juga banyak warga asli yang masuk Islam.

Karena itu kita melihat –masih kata survei itu-, kaum muslimin di sana akan sangat berperan signifikan, tidak bisa diremehkan dan tidak mungkin diabaikan, lebih khusus mereka mewakili 17% dari pekerja di militer Perancis. (it/ut)

Sumber : dakwatuna.com

Bengis, Masjid Somalia Jadi Sasaran Peledakan, 30 Tewas

Posted By Taufik Hidayat On 09.20 2 komentar

MOGADISHU (Arrahmah.com) - Dua bom meledak di sebuah masjid di pasar utama Mogadishu pada hari Sabtu (1/5). Setidaknya 30 orang tewas dan 70 lainnya luka-luka, kata para pejabat.

Ledakan di pasar Bakara ini terjadi saat banyak orang sedang duduk di dalam masjid Shideye Abdala untuk menunggu shalat dzuhur. Kebanyakan korban adalah jamaah masjid tersebut, kata pengusaha Abdulle Ahmed yang menyaksikan insiden.
"Yang pertama terjadi di belakang masjid dan yang lainnya di depan. Saya melihat ada sekurangnya 11 mayat dan 18 luka-luka," kata seorang pengusaha, Ismail Dahir.

"Percikan darah dan serpihan daging manusia menodai dinding dan tercecer di sekitar masjid," dia menambahkan.

Menurut Ali Muse, kepala layanan ambulans Mogadishu, mengatakan sedikitnya ada 30 orang tewas dan 70 luka-luka. Sementara itu, Abdullahi Haji Ilmi, salah seorang saksi yang lain mengatakan dia menghitung terdapat 32 orang yang tewas.

Bahkan, menurut pemberitaan media nasional Somalia, salah seorang petinggi al-Shabab berada di dalam masjid saat ledakan. Sejauh ini masih belum diketahui apakah Mohamed Fuad Qalaf selamat dari pemboman ataukah tidak.

Muhammad Fuad Qalaf adalah salah satu di antara 11 orang yang asetnya baru-baru ini dibekukan oleh Amerika dengan dalih keterlibatannya dalam 'terorisme'.

"Syaikh Fuad sering menjadi rujukan bagi masyarakat setempat dan selalu mengadakan kajian di masjid setiap hari Sabtu," kata yang saksi lain, Farhan Alin.

Juru bicara al-Shabab, Syaikh Ali Rage Mohamad, mengutuk insiden tersebut dan mengatakan dengan lantang bahwa serangan terhadap tempat suci umat Muslim itu sudah bisa dipastikan dilakukan oleh perusahaan keamanan asing yang hendak membantai Muslim.

Pasar Bakara merupakan pasar utama di Somalia. Meskipun kondisi semakin menegang, pasar Bakara menjadi pusat aktivitas ekonomi dan menjadi tumpuan hidup masyarakat Mogadishua. Daerah ini dikuasai oleh al-Shabab dan Hizbul Islam.

Pada saat yang sama, pemerintah Somalia yang didukung PBB, menilai pasar tersebut sebagai kubu 'pemberontak' dan menjadi salah satu tempat dimana tentara bayaran Somalia dan AMISOM melakukan baku tembak dengan mujahidin. (althaf/ap/shbl/arrahmah.com)

Mantan Pejabat Intelejen Pakistan, InsyaAllaah Syahid AKibat Serangan Musuh-Musuh Islam

Posted By Taufik Hidayat On 09.18 1 komentar

ISLAMABAD (Arrahmah.com) - Seorang mantan pejabat intelejen Pakistan (ISI) tewas saat akan melaksanakan shalat Jumat di sebuah masjid di desa Karamkot, yang terletak 5 kilometer sebelah barat dari jalan raya Mir Ali-Miramshah.

Khalid Khwaja yang baru memarkirkan mobilnya di halaman masjid, langsung ditarik keluar oleh seorang tak dikenal dan kemudian ditembak hingga meninggal.

Khalid Khwaja adalah mantan pejabat yang memihak kaum muslim. Ia pun secara terang-terangan mendukung Mujahidin dan mengkritik pemerintah teroris Amerika dan bonekanya, pemerintah Pakistan. Khalid Khwaja pun seorang aktivis hak asasi manusia yang meneriakkan pembebasan ribuan rakyat Pakistan yang telah dikurung di penjara rahasia oleh pemerintah boneka Pakistan di bawah tuduhan palsu terorisme.

Pelaku dari tindakan kriminal pembunuhan ini adalah Macan Asia yang sebelumnya menculik Khalid Khwaja. Kelompok Macan Asia ini bekerja untuk CIA.

Khalid Khwaja dianggap sebagai ancaman bagi Amerika. Hal ini tidak lain merupakan salah satu rencana yang dibuat jauh-jauh hari oleh pemerintah teroris Amerika untuk mencegah kaum Muslim lantang berbicara untuk melawan tirani Amerika di Pakistan.

Mereka menganggap pembunuhan yang dilakukan oleh Macan Asia ini dapat membuat orang lain diam. Namun itu hanya mimpi para musuh Islam semata.

Sedangkan ISI dan CIA mempropagandakan hal lain mengenai kematian ini. Mereka mengabarkan bahwa Khalid Khwaja tewas dibunuh oleh Mujahidin karena Mujahidin menuduhnya sebagai mata-mata CIA dan ISI.

Namun hal ini adalah dusta mereka yang lain lagi, semua kelompok Mujahidin di wilayah Pakistan mengirim telegram untuk mengetahui siapa yang berada di balik penculikan Khalid Khwaja, meskipun siapapun tahu bahwa CIA dan Macan Asianya ada di balik ini semua. Padahal sebaliknya. Bahkan pemimpin TTP, Hakimullah Mehsud juga memerintahkan untuk menyelidiki insiden yang menimpa Khalid Khwaja.

Saat jenazahnya hendak dikuburkan, mujahidin dan orang-orang yang melayatnya melihat wajah Khalid Khwaja yang bercahaya dan darahnya masih segar mengucur dari tubuhnya. (althaf/tum/arrahmah.com)