RSS Subscription

Subscribe via RSS reader:
Subscribe via Email Address:
 

MENUNAIKAN KEWAJIBAN DAN MENJAUHI LARANGAN

Posted By Taufik Hidayat On 06.03 Under

Menunaikan hal-hal yang fardu dan manjauhi hal-hal yang haram adalah wajib bagi anda, serta hendaklah pula anda memperbanyak amalan Sunnah. Kerena, jika anda melakukan hal-hal tersebut dengan niat yang tulus ikhlas karena Allah Yang Maha Mulia, maka anda akan memperoleh puncak kedekatan kepada Allah SWT. Peliharalah hubungan yang begitu dekat dan mesra dengan Allah itu, di setiap gerak dan diam anda, kerena hal itu merupakan baju kebesaran para wali, bahkan baju kebesaran para khalifah Allah. Dalam hal ini, Rasulullah SAW setelah memberikan isyarat melalui sabdanya dalam Hadist qudsi, sebagai berikut :

Artinya :
“Diriwayatkan dari Tuhannya (Hadist qudsi), sesungguhnya Allah SWT berfirman :”tidaklah hamba-Ku mendekat kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih menyenangkan Aku (Allah), dari sesuatu yang telah Aku wajibkan padanya dan seorang hamba-Ku senantiasa akan dekat kepada-Ku dengan hal-hal yang Sunnah, jika Aku mencintainya maka Aku menjadi teringat pendengarannya, menjadi mata penglihatannya, menjadi tangan kekuatannya, dan menjadi kaki untuk perjalanannya. Dan jika ada meminta kepada-Ku, maka Aku akan memberinya, jika ia memohon perlindungan, Aku akan melindunginya. Dan tidaklah Aku tarik ulur di setiap yang Aku lakukan, sebagaimana tarik ulur (keragu-raguan)-Ku mencabut seorang hamba-Ku yang beriman yang benci kematian. Aku benci kuburkannya, dan kematian itu pasti akan terjadi.”
(HR. Bukhari)


Renungkanlah semoga Allah merahmati anda apa yang terkandung dalam Hadist ini, tentang berbagai rahasia kema’rifatan serta apa yang disyaratkan dalam Hadist tersebut mengenai ilmu-ilmu yang mendasar dan begitu halus, seorang hamba tidak akan dapat sampai pada tingkat yang agung ini, yakni apa yang di cintai, adalah juga di cintai oleh Allah, dan apa yang ia benci, adalah juga di benci oleh Allah, kecuali dia menunaikan apa yang diwajibkan Allah dan memperbanyak amalan-amalan Sunnah, dengan harapan dapat menemukan keridhaan di hadapan Allah SWT.

Jika anda memiliki keinginan (cita-cita) untuk dapat sampai ke sana, maka berpaculah menuju tingkat yang sempurna serta besar harapan dapat sampai pada derajad rijal (para pembesar kekasih Allah) dan jalur batasan-batasannya telah jelas bagi anda. Dengan begitu, gelombang aliran sinar hakikat itu menjadi kenyataan.
Ketahuilah, sesungguhnya berkat, rahmat dan anugerah Allah SWT. Ia berkenan menjadikan amalan-amalan Sunnah sebagai tambal sulam bagi kekurangan dalam menjalankan amalan fardhu, akan tetapi kekurangan menunaikan amalan fardhu itu tidak dapat ditambal sulam, kecuali dengan amalan Sunnah yang sejenis.

Misalnya, shalat dengan shalat, puasa dengan puasa, karena amalan fardhu adalah amalan pokok, sedangkan amalan Sunnah (merupakan cabang) yang mngikutinya.
Orang yang menunaikan segala fardhu dan menjauhi semua yang diharamkan, sementara dia tidak menunaikan amalan Sunnah, dia masih lebih baik dari pada orang yang mementingkan amalan Sunnah, sementara ia terperangkap dalam sikap mengabaikan sebagian yang fardhu.

Jangan sampai anda mengabaikan amalan fardhu, kerena sibuk menunaikan amalan Sunnah, dengan meninggalkan suatu perkara yang lebih penting itu, berarti anda berdosa kepada Allah pun tidak akan menerima amalan-amalan Sunnah anda. Hal seperti ini, terjadi pada orang yang sibuk mendalami ilmu yang pada hakikatnya hanya suatu keutamaan (Sunnah), sementara ia meninggalkan kesibukan memperoleh ilmu yang justru wajib bagi dirinya, yaitu ilmu-ilmu fardhu, baik yang bersifat maupun batin sebagaimana halnya juga, seperti orang duduk yang bermalas-malasan, tidak mau bekerja, padahal sungguhnya ia mampu berkerja, kerena sibuk menunaikan hal-hal Sunnah, atau meninggalkan keluarganya hingga mereka meminta-minta kepada orang lain. Kiaskanlah dengan kedua contoh tersebut, terhadap berbagai hal yang semakna dengannya.


Posting Komentar