RSS Subscription

Subscribe via RSS reader:
Subscribe via Email Address:
 

ARTI HIDUP DAN MATI

Posted By Taufik Hidayat On 05.24 Under

Dikiranya dunia ini emas berkilau – kilau, padahal hanya seonggok salju mengkilat indah dan bening, sementara Matahari datang akan meleleh tak berarti. Dikiranya di taman hiaju akan indah hijau selamanya, padahal tiba waktunya di tunai akan musnah dan di bakar belakang rumah atau di makan hewan.

Firman Allah Ta’ala:

“Tidaklah hidup di dunia ini, melainkan permainan dan bersendagurauan. Sesungguhnya kampung akherat adalah lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Apakah kamu tidak memikirkan !” ( QS. Al-An’am:32)


“ Hidup di dunia ini tidak lain hanya satu kesenangan dan permainan: sesunguhnya kampung akhirat itu lah kehidupan yang sebenarnya , bila mana mereka mengetahui,:
( QS.29 Al-Ankabut: 64)


Permainan itu tidak sungguh – sungguh, banyak tipu daya dan politik untuk kepentingan nafsu. Orang yang mengutamakan permainan, yang menang kaya raya atau yang kalah, kelak pun sama – sama hancur.

“Ketahuilah bahwa sesungguhnya kehidupan didunia hanya sendagurau, permainan, perhiasa, dan di antara kamu saling bermegah – megahan serta berlomba – lomba memperbanyak harta dan anak –anak. Demikian itu seumpama air hujan yang menandakan orang – orang kafir karena tumbuh – tumbuhannya, kemudian ia menjadi kering, lalu engkau melihat menjadi kering, kemudian menjadi hancur. Sedangkan di akhirat di siksa yangn keras ( untuk orang – orang kafir ), serta keampunan dan keridhoan dari Allah ( untuk orang – orangn mu’min). hidup di dunia adalah tidak hanya kenikmatan yang ter tipu.” ( QS. 57 Al–hadid : 20)

Engkau kagum dengan hijau nya tanaman yang indah, dengan segala lukisan dunia, perhiasan, kenikmatan, sementara semua akan berakhir di WC sangat busuk. Engkau memburu dengan sepenuh hati, tanpa membagi hati terhadap kepentingan akherat. Andaikan engkau menang kaya raya, engkaupun sangat beruntung yang hanya seumur jagang. Andaikan engkau kalah tatap miskin, engkau akan sengsara di dunia kemiskinan, sementara lebih sengsara lagi diakherat.
Jadi harus ada kebijaksanaan terhadap hati. Kekuasaan hati isilah dengan dunia juga diisi dengan akherat. Sekalipun permainan, namun tetap diisi dengan usaha hidup sebab sekarang masih hidup disini. Pun masalah akherat di ini dengan amal-amal shaleh.

“Hidup di dunia hanya permainan dan senda gurau. Bilamana kamu beriman dan bertaqwa, maka Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak minta semua hartamu.”
(QS. 47 Al Hadiid : 36)


Allah tidak meminta harta hasil usaha manusia, akan tetapi sisipkan sedikit ke sana demi nasib kelak di akherat. Dalam hal ini harus memiliki satu keyakinan, keimanan, praktek dengan taqwa, dengan begitu hidup di akherat bernasib baik. Sebab tanpa ada iman dan taqwa, engkau terhadap hartamu akan sangat pelit.

Kenapa orang-orang yang bergelimang dosa semakin kaya ?
Bersedihlah mereka yang selalu curang, menipu, berjudi, merampok, main wanita, tidak jujur dalam hal dagang, tapi nasih mereka semakin kaya. Dia murtad, tidak shalat, zakat, tidak mengeluarkan korban, bahkan mereka orang-orang non Islam semakin kaya saja.

“Barang siapa yang menghendaki hidup didunia dan segala perhiasannya. Kami sempurnakan pekerjaan itu didunia dan mereka sama sekali tidak dirugikan. Tapi tidak ada (balasan) bagi mereka diakherat kecuali neraka. Dan musnalah apa-apa yang mereka kerjakan didunia, serta binasa apa-apa yang mereka amalkan.(QS. 11 Hud : 15-16)

Oleh Allah disempurnakan pekerjaannya, disukseskan, dikayakan, segala rencana diberhasilkan dan mereka sama sekali tidak pernah rugi dalam hubungan apapun. Namun kelak neraka tempatnya. Kalau mereka beramal, amal itu tidak didasari iman dan taqwa, namun didasari niat-niat karena dunia, misal riya : ingin dipuji orang, agar orang bilang dia murah hati, agar relasinya semakin luas. Maka dasar amal baik semacam ini akan musnah di akherat. Sebab di dunia sudah diberi yang yang diinginkan, yakni di puji orang.

Sebab dunia ini permainan dan akherat yang benar. Berkali-kali Al Qur’an mengingatkan pengertian itu : ini menandakan betapa kuatnya daya permainan itu lantara bahaya besar pasti menghadang. Kita utarakan lagi ayat yang sama, untuk membuka hati bahwa itu benar-benar permainan yang membahayakan hati.

Firman Allah Ta’ala :

“Wahai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, untuk itu janganlah kamu terpedaya oleh permainan kehidupan dunia. Dan jangan terpedaya oleh si pendaya (syetan) akan adanya Allah.”(QS. 35 Faathir : 05)


“Perumpamaan hidup di dunia adalah seperti air yang kami turunkan dari langit, lalu bercampur dengan berbagai tanaman di bumi, diantara makanan yang dimakan manusia dan binatang ternak. Sehingga manakala bumi mencapai puncak keindahannya, serta berhias, serta merta penduduknya menduga bahwa mereka mampu menguasainya. (Ketiaka itu) datanglah perintah Kami waktu malam atau siang, lalu Kami menjadikan bumi ini seperti bumi yang telah dipotong-potong tanamannya, seolah-olah kemaren itu tidak ada. Demikianlah Kami terangkan beberapa tanda bagi kaum yang mau berpikir.”
(QS. Yunus : 24)


“Tunjukkanlah kepada mereka perumpamaan hidup didunia, adalah seperti air yang Kami turunkan dari langit, lalu bercampur dengan tumbuh-tumbuhan di bumi (sampai subur) kemudian ia menjadi kering, diterbangkan oleh angin. Dan Allah atas segala sesuatu Maha Kuasa.”
(QS. Al Kahfi : 45)


Memilih dunia jelas kesesatan


Artinya punya prinsip bahwa dunia adalah tujuan. Ini merupakan pikiran sesat. Boleh, tapi jangan semua dijadikan tujuan, sebab ada tujuan lebih langgeng, dimana untuk mengetahui kepahamannya perlu iman dan taqwa. (Yang bagian ini tujuannya untuk ke sana, yakni iman dan taqwa dalam proses ilmu-ilmu yang dalam).
Adapun memilih dunia tujuan utama adalah kesesatan, sudah diperingatkan Allah dalam firman-Nya :

“Neraka Wel untuk orang-orang kafir dengan siksa yang sangat pedih. Ialah orang-orang yang memilih hidup di dunia dibanding akherat dan menghalangi jalan Allah, serta mencari (jalan) yang bengkok. Mereka itu dalam kesesaan yang jauh.
(QS. 14 Ibrahim : 03)


Sesat ! Sebab ini sementara, tapi tua menganggap langgeng dan diprinsipkan sebagai tujuan. Insya Allah nanti ada prinsip khusus kunci sukses dunia dan sukse di akherat.
Menghalangi jalan Allah !. Artinya tuan tutup jalan itu untuk mengejar dunia, sangat takut dikatakan rendah, hina, tak bermartabat, padahal hanya karena tidak berharta. Untuk meraup harta dihalangi proses perjuangan, misal menghancurkan Madrasah, pesantren, dengan segala upaya agar menang.

Dunia adalah ujian

Bukan tujuan, tapi ujian. Ingatlah ketika Nabi Adam as tidak kuasa hidup di surga dengan melanggar Undang-undang, maka ia diturunkan ke dunia untuk diuji keimanannya. Kalau berhasil kuat, dia akan kembali ke surga dengan bahagia. Pun pula anak cucu Adam. Yang tidak kuat dengan ujian, malah akan dicampaikkan di Neraka.
Ayat yang berkenaan dengan ujian sebagai berikut :

“Sesungguhnya Kami menjadikan apa-apa yang dimuka bumi ini sebagai perhiasannya, supaya Kami menguji : manakah diantara mereka yang lebih baik perbuatannya !”.
(QS. 18 Kahfi : 07)


Engkau diuji dengan perhiasan dunia, kenikmatan, glamor, wanita, harta, kedudukan, semua hiasan, tergoda lalu mengejar sepenuhnya lupa akherat ! Atau malah dia berbuat baik, sebab tahu bahwa yang dipampangkan dihadapan mata adalah ujian. Sekilas dia adalah madu yang manis, namun sesungguhnya di dalam madu ada racun. Engkau minum seketika itu merasakan manisnya madu, tapi lambat laun badan hancur, sebab racun dalam madu mulai bereaksi.

Dan kehancuran itu tidak akan bereaksi kecuali mati menimpa kehidupan. Di alam sana mulai bereaksi, mulai tahu wujud kenyataan, kemudian mereka minta ingin dikembalikan ke dunia berbuat baik, tapi permintaan itu tidak akan pernah terkabulkan.


Pesan Untuk Mukminin Mukminat


Termasuk orang yang hina ini,semoga masuk ke dalam hati dan mempengaruhi segala aktifitas lahir batin. Firman-Nya :

“Janganlah engkau melayangkan kedua matamu kepada perhiasaan yang telah Kami berikan kepada mereka, yang sebagai bunga hidup di dunia. Adalah mereka Kami cobai dengan keadaan yang demikian itu. (INGATLAH …. !) rizki Tuhanmu (surga) lebih baik dan lebih kekal.”(QS. 20 Thaaha : 131)

Mereka itu dicoba Tuhan dengan kesuksesan di dunia tanpa mengalami kerugian. Jangan engkau iri, susah karena miskin umpama, tapi kuatkan hati dan yakinkan seperti ayat diatas. Amiin !
Mereka-dalam ayat lalu-calon-calon neraka, yang sementara ini dienak-enakkan di dunia, lalu kelak dicampak-campakkan di neraka.

Yang terbaik :

Adalah memegang prinsip sapu jagad, berhasil didunia dan selamat di akherat. Doa dalam firman-Nya :

“… ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akherat, serta peliharalah kami dari siksa neraka”.(QS. 2 Al Baqarah : 201)


Ini merupakan kunci utama, kemudian nanti dijabarkan menjadi berbagai pengertian, bagaimana baiknya di dunia dan baiknya di akherat. Akan diketahui prinsip terbaik fiddiini waddun – ya wal aakhirat. Cara mengemban hidup di dunia yang baik, bersikap baik, berpandangan hidup baik, dengan dasar-dasar dan prinsip yang baik pula. Ini tidak mudah sekalipun mengerti, sebab yang penting adalah praktek dari prinsip itu.
Bolehlah kita meminjam Marroow bawahan dari presdir Alfred J. Morgan (yang sudah jelas bahasanya hanya bisnis) tapi bolehlah :
“Setiap tujuan berikutnya adalah lebih sulit, akan tetapi sangat ambisius, dibandingkan tujuan atau target yang sudah dicapai minggu yang lalu.”

Dunia adalah tujuan pengembaraan dan akherat adalah tujuan utama kehidupan. Katakanlah sudah mencapai tujuan dunia dengan segala praktek kerja sekalipun tidak ternama. Kemudian ingin mencapai tujuan akherat itu gampang-gampang sulit, namun kita tatap ambisi, keinginan besar, agar sukses di akherat dengan selamat.
Kenapa ! Karena prakteknya berkenaan dengan hati. Dalamnya hati siapa yang tahu. Sekalipun beramal, shalat, zakat, haji, tapi dalamnya hati siapa yang tahu : niat ibadah kah atau hanya ambil nama (Riya’) ! yang terus diintai oleh syetan.
Kita ingat Kyai Barseso punya ribuan murid alim-alim, namun matinya ternyata diatas badan wanita jalang sambil minum-minuman keras. Kita punya ambisi untuk berhasil, adalah nanti berhasil atau tidak ditentukan oleh keadaan hati.

Adapun masalah Barseso, hakekatnya ia punya kegiatan maksiat yang rutin tanpa sepengetahuan murid-muridnya (ialah suka minum arak). Kalau insan muslim bergiat hati melaksanakan ibadah, maka itulah jalan terbaik menuju keselamatan akherat. Cirinya orang di neraka, adalah mereka yang bersikap yang arahnya kesana.
Untuk menyelamatkan hati dan praktek ibadah, disini memerlukan sebuah ilmu pengetahuan agama, pandangan hidup beragama dan lain-lain yang menjurus mencetak insanul kamil. Agama yang memiliki perbendaharaan cara-cara sukses dunia akherat, yang sudah barang tentu mempelajari betul hakekat dunia dan akhirat,dengan mengenal keduanya secara seimbang.Di dunia berarti fisikal yang harus di rawat agar tetap tegas kuat,dan akherat adalah perihal ghaib yang wajib diiamani da di praktekkan demi keselamatan kelak.
Maka disini ada konsep-konsep ukhrowiyah dan duniawiah. Sedikit masalah dunia, yang nanti diakhiri bahasan perihal ukhrowiah.





Putry Amouy
29 Desember 2019 pukul 22.36

JOIN NOW !!!
Dan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
BURUAN DAFTAR!
dewa-lotto.name
dewa-lotto.com

Posting Komentar