RSS Subscription

Subscribe via RSS reader:
Subscribe via Email Address:
 

MENJAGA KEBERSiHAN LAHIR DAN BATIN

Posted By Taufik Hidayat On 06.01 Under

Adalah menjadi sebuah keharusan bagi anda untuk selalu menjaga kebersihan, baik lahir atau pun batin, kerena sesungguhnya orang yang telah sempurna kebersihannya, akan menjadi roh dan jiwanya seperti roh-roh malaikat, sekalipun bentuk tubuhnya manusia.

Rasulullah SAW bersabda :

Artinya:
“Agama ini (Islam) didirikan atas dasar kebersihan.“

Nabi SAW Bersada :

Artinya :
“Allah itu bersih (suci), Dia mencintai kebersihan .”

Kebersihan bathin dapat berhasil dengan melakukan kebersihan (penyucian) jiwa dari berbagai kotoran akhlak, seperti sombong , riya’, dengki, cinta dunia dan lain lalu mengisi dan menghiaskannya dengan akhlakul karimah (akhlak yang terpuji), seperti tawhdu malu, ikhlas, dermawan dan lain sebagainya.
Imam Ghazali r.a. dalam kitab Ihya’ulumuddin juz dua, telah menggumpulkan hakikat akhlak ini, dan bagaimana cara membersihkan kotoran-kotorannya, serta mempeloleh akhlak yang mulia, maka anda harus memahami dan mengetahui serta mengamalkannya.

Sedangkan kebersihan lahir dapat dicapai dengan meninggalkan hal-hal yang dilarang dan menjalankan hal yang diperintahkan. Barang siapa yang menghiasi lahiriahnya dengan melakukan amal-amal saleh dan membangun bathiniahnya dengan akhlak yang terpuji, maka sempurnalah kebersihannya. Jika tidak, kebersihan yang dicapainya, hanyalah sebatas sejauh mana ia menjauhi dan atau melakukan akhlak yang mungkar, serta seberapa jauh kemauannya untuk memperbaiki diri.

Sedangkan yang termasuk kebersihan lahir, diantaranya ialah segala sesuatu yang talah ditunjukkan oleh syariat, yaitu membersihkan sisa-sisa, membuang kotoran, menyucikan hadas dan najis. Di antaranya lagi, mencukur alat kelamin dan ketiak atau mencabutinya, mencukur kumis, memotong kuku. Untuk yang terakhir ini, di Sunnahkan memulai dari jari telunjuk kanan sampai jari kelingking dan dari kelingking kiri sampai ibu jari kiri, lalu diakhiri pada ibu jari tangan kanan. Sedangkan untuk kedua kaki, disunnahkan memulai dari kelingking kaki kanan, hingga berakhir pada jari kelingking kaki kiri.

Termasuk kebersihan lahir, ialah membersihkan diantara sela-sela jari disaat berwudhu’. Makruh hukumnya bagi orang yang terlambat melakukannya sampai selama empat puluh hari, di minta adalah membesihkan kotoran yang mengendap pada lekuk-lekuk kulit tubuh, dengan air, juga membersihkan kotoran kedua mata (ketek), kotoran kedua lubang hidung, serta sisa-sisa makanan yang tertinggal di sela-sela gigi dengan tusuk gigi (slilit).

Hendaklah anda juga membersihkan mulut dengan siwak (bersikat gigi). Bersiwak utamanya, memakai kayu arak, khususnya hendak menjalankan ibadah. Dan membersihkan (mencuci) pakaian yang kotor dengan air, tanpa berlebih-lebihan, hingga menyerupai orang-orang yang berlebihan .
Adapun adab dan tata karma yang menyertai kebersihan, yaitu meminyaki rambut kepala, jengot dan menyisirnya, begitu pula rambut-rambut yang perlu di rapikan. Memakai celak mata, di anjurkan memakai tiga kali goresan atau olesan setiap sisi mata, sebagaimana Rasulullah SAW memakai celak di setiap malam sedemikian rupa, di samping itu, juga memakai wangi-wangian, karena hal itu akan dapat menghindarkan bau tidak sedap dari lainnya. Ketika hendak shalat Jum’at, atau menghindari perkumpulan-perkumpulan ke-Islaman lainnya.

Adalah Rasulullah SAW senang dan biasa memakai wangi-wangian, terkadang dilehernya tampak gelembung-gelembumg wewangian yang ia pakai, sekalipun Rasulullah SAW itu tubuhnya berbau wangi dan tidak butuh wangi-wangian, hingga pernah terjadi para sehabat mengumpulkan keringatnya dan mereka memakainya untuk minyak wangi.
Bagi orang laki-laki hukumnya sunnah menampakkan bau harum dan menyembunyikan warna dari wangi-wangian yang ia pakai, adapun bagi wanita adalah sebaliknya.

Anda juga harus menjaga segala bentuk najis, apabila anda terkena suatu najis dengan wujudnya yang basah, maka segeralah anda basuh dan membersihkannya. Jika anda menanggung junub (hadas besar), maka segeralah mandi, sebab orang yang junub ditolak dari hadapan Allah SWT. Oleh sebab itu maka orang junub, haram berdiam di dalam mesjid dan haram membaca Al-Quran


WQA INDONESIA
12 Juni 2016 pukul 19.04

Thanks infonya...Mari kita jaga kebersihan
mulai dari diri sendiri......(AM)
Sertifikasi OHSAS 18001

Posting Komentar