RSS Subscription

Subscribe via RSS reader:
Subscribe via Email Address:
 

MERAWAT ZIKIR DAN DOA

Posted By Taufik Hidayat On 06.07 Under

Hendaklah Anda memelihara zikir dan doa-doa yang datang dari Nabi setelah shalat, juga di waktu pagi dan sore hari, ketika hendak tidur, atau setelah bangun tidur, dari waktu ke waktu, dan dari suatu kondisi ke kondisi lain yang silih berganti. Rasulullah SAW tidak mengajarkan zikir dan doa-doa kapada umatnya, kecuali hal itu tetap menjadi sebab bagi mereka untuk mendapatkan keberuntung dengan kebaikan dan selamat dari keburukan yang terjadi waktu dan kondisi yang terjadi saat itu.
Barang siapa yang mengabaikan, kemudian memeperoleh sesutu yang tidak ia sukai atau ia menjadi terlempar jauh dari sang kekasih (Allah), maka janganlah memcaci maki siapapun, kecuali dirinya sendiri.
Barang siapa yang mengamalkan apa yang telah kami tuntunkan itu, maka hendaklah ia mau menelaah kitab karya Imam Nawawi r.a (Al-Adzkar), semoga ia (Imam Namawi) memperoleh sebaiknya-baik pembalasan.

Barang siapa yang mengkukuhan kemauan untuk melakukan wirid setelah shalat, maka yang lebih utama hendaklah anda membaca wirid berikut setiap selasai Shalat fardu, yaitu:.

“Allhumma ‘iannii ‘alaa dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatik. (ya, Allah, tolonglah aku untuk mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah kepada-Mu). Kemudian membaca tasbih (SubhanAllah) 33 kali, ’tahmid (alhamdulillah) 33 kali. ’dan takbir (Allahu akbar) 33 kali. selanjutnya, diakhiri dengan bacaan keseratus kalinya, yaitu membaca kalimat : laa ilaaha illaaha wahdahuu laa syarikalah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa’alaa kulli syai-in qadiir. (Tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya segala puji. Dia (Allah) Maha Kuasa atas segala sesuatu)

Kemudian tambahan pula kalimat yuhyi dan yumiit 10 kali, sementara posisi duduk masih tetap sebagaimana ketika tasyuhud akhir (belum berubah) di baca sesudah shalat subuh, ashar dan magrib.
Begitu pula ketika di waktu pagi dan sore hari, anda baca :
Subhaanallaahi wa bihamdihi.


Artinya :
“Maha Suci Allah dan dengan segala puji-Nya.”100 x.

Dan membaca :
Subhaanallaahi walhamdu lillahi walaa ilaaha illAllahu allaahu akbar.

Artinya :
“Maha Suci Allah, segala puji hanya milik Allah dan tidak ada Tuhan selain Allah. Allah Maha Besar.”100 x.

Atau membaca :
Laa ilaaha illallaaahu wahdahu laa syarikalah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa’alaa kulli syai-in qadir.

Artinya :
“Tidak Ada Tuhan Selain Allah Yang Maha Esa, Tidak Ada Sekutu Bagi-Nya, Hanya Bagi-Nya Seluruh Kekuasaan, Hanya Bagi-Nya Segala Puji, Dia (Allah) Maha Kuasa Atas Segala Sesuatu).

Lalu jadikanlah pula shalawat Nabi sebagai wirid. Karena shalawat merupakan penghubung antara anda dengan kekasih Allah, juga merupakan pintu aliran pertolongan bagi anda lewat Rasul Allah SAW.

Nabi SAW bersabda :

Artinya:
“Barang siapa membaca shalawat untukku satu kali, maka Allah memberikan shalawat (rahmat) padanya, sepuluh kali.”
(HR. Ahmad dan Muslim)


Nabi SAW juga bersabda :

Artinya:
“Yang paling menyenangkan Aku dari kalian dan mendekatkan kalian kepada-Ku dalam suatu majelis, adalah orang yang paling banyak shalawat kepada-Ku dari kalian.”


Allah SWT telah memerintahkan kapadaku bersalawat kepada Nabi SAW sebagaimana dalam firman-Nya:

Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu kepada Nabi dan ucapkanlah penghormatan kepadanya.”
(QS. Al-Ahzab : 56)


Lakukan dan perbanyaklah membaca shalawat, janganlah anda mempersedikit membacanya. Sertakanlah pula buat keluarga Nabi, ketika anda membaca shalawat kepada beliau. Banyak-banyaklah membaca shalawat utama di malam hari dan siang hari Jum’at.

Rasul Allah SAW bersabda :
“Memperbanyak membaca shalawat kepadaku di malam dan siang hari Jum’at. Yaitu dengan lafal. ’Semoga Allah memberikan kesejahteraan kepada Nabi Muhammad dan keluarganya. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam’.”
(HR. Al-Baihaqi)


1.Anda seharusnya juga mempunyai wirid, berupa perenungan (berpikir) di setiap hari, siang dan malam, yang telah anda tetapkan waktunya pada saat-saat tertentu. Adapun waktu yang paling tepat untuk berpikir (perenungan), adalah di tengah malam, karena kondisi yang sunyi, hening, tidak bising tentu berpengaruh besar sampai menembus hati.
Ketahuilah, bahwa permasalahan kehidupan dunia dan dalam beragama itu tergantung pada kebenaran kerangka pola pikir. Barang siapa yang mengambil hak berpikir dari dirinya, maka ia telah mengambil kerhomatan yang agung dari setiap kebenaran.
Ada sebuah riwayat menyatakan:”berpikir satu jam, lebih baik daripada ibadah satu tahun.”

Imam Ali-Karramallahu Wajhah berkata : ”Tidak ada nilai ibadah seperti setingginya nilai berpikir.”
Sebagian orang yang bijak berkata : ”Berpikir itu pelita hati, jika telah hilang, maka tidak ada sinar baginya.
Adapun ruang lingkup berpikir itu banyak sekali, di antaranya, ialah : ”Memikirkan tentang keindahan ciptaan Allah yang sangat menakjubkan,dan kekuasaan-Nya baik yang kelihatan ataupun yang tidak, serta apa saja dari tanda–tanda kekuasaan Allah yang tersebar luas di hamparan bumi dan bumi dan cakrawala langit (ufuk). Ruang lingkup ini, merupakan medan berpikir yang paling mulia dan tinggi berpikir hal semacam ini akan meningkatkan kema’rifatan anda terhadap zat Allah, sifat-sifat dan Keagungan nama-Nya. Sebagai motivator dari hal ini adalah fiman Allah SWT :


Artinya:
"Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi…..”
(QS.Yunus : 101)


Di antara ciptaan Allah yang sangat mengagumkan adalah penciptaan akan diri anda sendiri, maka runungkanlah penciptaan diri anda. Allah SWT berfirman :

Artinya:
“Dan di bumi terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin, dan pada dirimu sendiri, apakah kamu sekalian tiada memperhatikan?”
(QS. Adz-Dzariyat : 20-21)


2.Anda juga harus berfikir tentang berbagai nikmat dan pemberian Allah yang di karuniakan kepada anda, Dia Allah telah menyempurnakan kenikmatan-Nya dalam penciptaan diri anda.

Allah SWT berfirman :

“Ingatlah kamu sekalian terhadap nikmat-nikmat Allah, semoga sekalian beruntung.”
(QS. Al-A’raf : )

Artinya:
“Jikalau kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan bisa menentukan jumlahnya.
(QS. An-Nahl : 69)

Dan firman Allah SWT Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu maka dari Allahlah (datangnya).”
(QS. An-Nahl : 18)

Buah pikir ini, adalah mengisi hati penuh dengan rasa cinta kepada Allah dan sibuk bersyukur kepada-Nya, baik dari lahir atau batin, sebagaimana dia (Allah) cinta dan ridho kepadanya.

3.Anda juga seharusnya berpikir terhadap keluasan ilmu Allah, perhatikan dari pengawasan-Nya kepada Allah.

Allah SWT berfirman :

Artinya:
“Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang di bisikan oleh hatinya. Dan kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya.”
(QS. Qaaf : 16)


Dan firman Allah SWT :

Artinya:
“Dan Allah bersama kamu dimanapun kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. ‘
(QS. Al-Hadid : 4)


Allah juga Berfirman :
”Tidaklah kamu tahu, bahwa sesungguhnya mengetahui apa yang ada di langit dan bumi. Tidaklah tiga orang yang berbisik, dia (Allah) yang keempatnya dan tidaklah lima orang yang berbisik, kecuali dia (Allah) yang keenamnya.”
(QS. Al-Mujadalah : 7)


Berpikir semacam ini, akan menumbuhkan rasa malu kepada Allah SWT Dia (Allah) melihat anda melanggar larangan-Nya dan meninggalkan perintah-Nya.

4.Anda juga seharusnya berpikir akan keterbatasan dan kekurangan ibadah anda kepada Tuhan, serta pelanggaran anda terhadap apa yang dilarang oleh Allah terhadap anda yang mengakibatkan murka-Nya. Allah SWT berfirman :

Artinya :
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah-Ku.”
(QS. Adz-Dzariyat : 56)

Dan berfirman Allah SWT :

Artinya :
“Maka apakah kamu mengira, bahwa Kami menciptakan kamu secara main-main (saja) dan bahwa kamu tidak d kembalikan kepada kami ?”
QS. AL-Mu’minun : 115
)

Allah SWTBerfirman :
”Hai manusia, apakah yang memperdayakan (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah.”
(QS. Al-Infithar : 6
)

Dan firman Allah SWT :

Artinya :
“Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh–sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya.”
(QS. Al-Insyiqaq : 6)


Berpikir semacam ini akan menumbuhkan rasa takut kepada Allah SWT Dan membawa anda untuk mengoreksi diri sendiri, yang pada akhirnya dapat menjauhkan dari kecerobohan dan anda pun menjadi terpenuhi dengan kecerdasan.

5.Anda juga seharusnya berpikir tentang kehidupan dunia dan berbagai permasalahan serta keragamannya, yang segera berakhir (lenyap), juga berpikir tentang kehidupan akhirat dan kenikmatan serta keabadiannya Allah SWT Berfirman :

Artinya:
“Seperti itulah Allah menjelaskan tanda-tanda kekuasaan-Nya kepada kamu, agar kamu mau berpikir terhadap apa yang ada di dunia dan akhirat.”
(QS. Al-Baqarah : 219-220)


Dan firman Allah SWT :
”Tetapi kamu (orang-orang kafir) memiliki kehidupan duniawi. Sedangkan kehidupan dunia akhirat adalah lebih baik dan kekal.”
(QS. Al-Alaq : 16-17)

Allah juga Berfirman :

Artinya:
“Dan tiadalah kehidupan dunia ini, melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.”
(QS. Al-Ankabuut : 64)


Buah dari berpikir semacam ini, akan membuat anda zuhud di dunia dan cinta akhirat.

6.Seyogyanya anda juga berpikir akan datangnya kematian, serta adanya kerugian dan penyesalan setelah terlewatkan.

Allah SWT berfirman :

Artinya:
“Katakanlah : sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan di kembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan nyata, lalu dia di beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
(QS. AL-Jumu’ah : 8
)

Dan firman Allah SWT :

Artinya:
“Hingga apabila datang kemaitan pada seseorang dari mereka, dia berkata : “Wahai Tuhanku, kembali aku (di dunia), agar aku berbuat amal yang soleh terhadap apa yang telah aku tinggalkan’. Sekali-kali tidak, sesungguhnya itu hanyalah kalimat yang ia ucapkan saja.”
(QS. Al-Mu’minun : 99-100).


Allah SWT juga berfirman :
”Wahai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melupakan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang membuat demikian, maka mereka orang-orang yang rugi. Dan belanjakanlah sebagian apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, lalu ia berkata : ya Tuhanku, mengapa engakau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh, dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya.”
(QS. Al-Munafiqun : 9-11)


Manfaat berpikir semacam itu, dapat memperpendek angan-angan kosong (lamunan) dan dapat mendorong berbuat yang baik serta mempersiapkan bekal buat akhirat.

7.Hendaklah anda juga berpikir tentang akhlak dan amal-amal yang menjadi ciri khas dari para wali (kekasih Allah). ’Juga tentang musuh-musuh Allah, serta berpikir mengenai balasan yang disiapkan untuk dua kelompok ini, dunia dan akhirat.

Allah SWT berfirman :


Artinya :
“Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbakti benar-benar berada dalam surga yang penuh kenikmatan, dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka jahanam.”
(QS. Al-Infihar : 13-14)


Dan berfirman Allah SWT :
“Apakah orang yang beriman itu sama dengan orang-orang fasik ? Mereka tidak akan pernah sama.”
(QS. As-Sajdah : 18)


Allah SWT juga berfirman :


Artinya :
“Adapun orang yang memberikan (harta di jalan Allah) bertakwa serta membenarkan adanyaq pahala yang terbaik (surga), maka kami kelak akan menyipkan baginya jalan yang mudah.”
(QS. Al-Alil : 5-7)


Allah SWT berfirman :
”Sesungguhnya orang-orang yang beriman, adalah mereka yang apabila di sebut nama Allah, gemetarlah hati mereka, dan apabila di bacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambah iman mereka (kerenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal, (yaitu) orang–orang yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian rizeki yang Kami berikan kepada mereka, itulah orang-orang yang beriman yang sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rizki (nikmat) yang mulia.”
( QS. Al-Anfal : 2-4)


Dan firman Allah SWT :


Artinya :
“Dan Allah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang mengerjakan amal-amal saleh, bahwa ia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana ia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa……”
(QS. An-Nur : 55)

Dan firman Allah SWT :


Artinya :
“Maka masing-masing (mereka itu) kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang kami timpa suara keras yang mengguntur, dan di antara ada yang kami benamkan kedalam bumi, dan di antara mereka ada yang kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.”
(QS. Al-Ankabut : 40)


Allah SWT berfirman :
”Hai orang-orang yang munafik laki-laki dan perempuan, sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuru membuat yang mungkar dan melarang berbuat yang ma’ruf dan mereka menggenggamkan tangannya, mereka telah lupa pada Allah, maka Allah melupakan mereka, sesungguhnya orang-orang yang munafik laki-laki dan perempuan dan orang orang kafir dengan neraka jahanam, mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka. Dan Allah melaknat mereka dan bagi mereka azab yang kekal.”
(QS. At-Taubah : 67-68)


Allah SWT berfirman :
”Dan orang–orang yang beriman laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadikan penolong bagi sebagian yang lain, mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan di beri rahmat oleh Allah ; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana, Allah menjadikan kepada orang–orang yang mukmin laki-laki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka didalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga, dan keridhaan Allah adalah lebih besar.”itu adalah keberuntungan yang besar.”
(QS. At-Taubah : 71-72)


Dan Allah SWT juga berfirman :
”Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan kami dan merasa puasa dengan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat kami, mereka itu adalah tempatnya neraka, disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan, sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka di beri petunjuk oleh Tuhan mereka karena keimanannya, di bawah mereka mengalir sungai-sungai di dalam surga yang penuh kenikmatan. Doa mereka di dalamnya ialah : subhaanakallaahumma, ”dan salam penghormatan, mereka ialah : ”salam, ”dan penetup doa mereka ialah : alhamdulillaahirabbil’aalamiina.”
(QS. Yunus : 7-10)


Berpikir semacam ini, akan membuahkan kecintaan terhadap orang-orang yang beruntung (orang-orang saleh), dan kesanggupan melakukan sebagaimana yang mereka lakukan, serta beraklak seperti akhlak mereka jika terus saya gelar penjelasan seperti ini, tentu saya telah keluar dari koridor maksud mempersingkat pembahasan ini. Apa yang telah saya sampaikan ini. Kiranya telah cukup bagi orang yang mau mendaya fungsikan akal pikirannya.

Setiap jenis ruang lingkup permikiran hendaklah di sertai dalil-dalil yang valit baik berupa ayat-ayat Allah, Hadist-Hadist Nabi atau perkataan para sahabat tabi’in (Al-atsar). Sebagaimana yang telah saya kemukakan dalam setiap ruang lingkup pembahasan di atas.
Takutlah anda berpikir tentang zat Allah SWT Dan sifat-sifat-Nya, dari aspek mencari hakikat terjadinya, bagaimana cara, karena hal itu akan menyeret anda larut dalam kehampaan yang sia-sia serta akan terjatuh dalam bahaya yang menyerupakan Allah.

Diriwayatkan hadist Marfu’, Rasulullah SAW bersabda :

Artinya:
“Berpikirlah anda terhadap ayat-ayat Allah dan janganlah anda berpikir tentang zat Allah, karena anda tidak akan mampu mengirakan hak kekuasaan-Nya.”
(HR. Ibnu Hibban)


Inilah maksud dari penjelasan saya mengenai tata krama dalam sebuah kajian dan permikiran serta maksud dari wirit-wirit yang saya maksudkan secara substansial adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Anda harus berusaha untuk dapat mencapai hal tersebut, dan anda tidak akan bisa sampai di sana, sepanjang anda tidak menjalankan cara-caranya (metode) secara tepat, yaitu memindah aktivitas lahir dengan mengarahkan mendekat kepada Allah SWT Jika hal ini telah anda tempuh, maka cahaya kedekatan kepada Allah akan menaungi anda hingga ilmu-ilmu kema’rifatan akan mengalir anda terkonsentrasi pada anda. Pada saat itu, hati anda akan terpusat kepada Allah dengan kesempurnaan-Nya.kedekatan anda bersama Allah SWT Akan merefleksi pada perangai anda dan menjadi akhlak yang kuat.

Dalam kondisi demikian, menjadi terasa begitu berat bagi anda hadir bersama makluk ketika anda memerlukannya. Barangkali anda belum mampu dengan kenyatan seperti itu, dalam kondisi ini, anda muncul perasaan lenyap, tenggelam, tidak mau dari yang selain Allah SWT Pangkal dari semua itu, adalah membiasakan amaliah lahir serta mempertahankannya dengan berusaha secara optimal, untuk tetap bersama Allah.
Oleh sebab itu, takutlah anda meninggalkan amalan wirid, karena hal itu dikhawatirkan akan membuat anda tidak bisa istiqamah melakukan wirid, jika anda meninggalkanya, maka itu sebuah kedunguan.
Dan tidak seharusnya anda tidak mengerjakan suatu dalam setiap amalan dalam setiap waktu, hanya karena menakuti semangat sesaat atau mengisi waktu kosong, akan tetapi seyogyanya anda tentukan segala sesuatunya dengan baik, kemudian anda tambahi ketika tumbuh semangat baru dan tanpa mengurai ketika timbul kemalasan.
SmallDeveloper
20 Desember 2015 pukul 03.50

salam.. artikel yg bagus. Boleh bagi pandangan berkenaan app zikir saya http://tasbihcounterbasic.blogspot.my/ . Terima Kasih

Posting Komentar